RAJA ASDI, BRAHMA KUMBARA DAN MANTILI MENGHAYATI PANTAI LAMARU MENYIMPAN SEJARAH DI MASA JAJAHAN

By Bambang Oeban

Dari seberang tanah Jawa,
hati HM. JOS SOETOMO terjaga
pikirannya melanglang ke ujung Timur Kalimantan, senyumnya
sebening embun pagi ibukota,
mimpi indah masa lalunya
kini terjawab sudah.
Meski HM. JOS SOETOMO harus menahan rindu, sudah sekian lama meninggalkan tanah kelahiran, disebabkan tubuhnya perlu perawatan demi kesehatan,
tak apalah.

HM. JOS SOETOMO
tlah mengukir lembar sejarah
penghias di sepanjang hidupnya
lahan alam tepian Pantai Lamaru
telah diselamatkan disela abad
kemerdekaan dalam masa
kemajuan pembangunan,
dia ikut ambil bagian
tak mau ketinggalan
dalam pengabdian
berkebangsaan.

Berdiri RAJA ASDI
di antara angin senja
kaki menapak pepasir
menghayati tepian Lamaru
terngiang sejarah masa lalu
manakala perang dunia kedua
bumi suci kesultanan Kutai ini
yang dipenuhi oleh minyak bumi
dijadikan rebutan kaum penjajah
petinggi tertipu mata uang Golden
kekayaan alam leluhur berpindah
dari garis khatulistiwa dilayarkan
sampai ke negeri paman Sam
para pribumi hanya terpatuh
dibawah kaki kekuasaan
mengeluh kesakitan
tak punya kekuatan
dalam kekalahan

Derap langkah kaki
para serdadu Jepang
di tepian pantai Lamaru
bersemangat api jibaku
memburu para mata biru
atasnama Hindia Belanda
jadi juragan kilang minyak
pribumi terlena tipu daya,
Raja Asdi bergumam
dari jaman purbakala
negeri kami kaya!

Apa kata RAJA ASDI
timbul dari dasar hati
Kami datang berniat suci
sebagai generasi pelestari
untuk menghijaukan bumi
dengan pohon kebangsaan
agar tetap indah berseri
di tanah ibu pertiwi
tak boleh mati!

BRAHMA KUMBARA
menyatu dalam jiwa
pemuda Fendy Pradana
tegak memandang senja
menikmati eloknya suasana
terhanyut deburan ombak air
pantai Lamaru mempesona
betapa rapi asri terpelihara
dibelai tangan anak desa
berdarah laksamana Cheng Ho,
bernama HM. JOS SOETOMO
termasuk putra terbaik bangsa
turut berjuang di alam merdeka
memperindah pantai Lamaru
dikagumi pada tiap kalbu
menimbulkan rindu
sepanjang waktu

BRAHMA KUMBARA
hatinya merasa bahagia
biar jaman sudah berbeda
Nusantara menjadi Indonesia
namun alamnya mesti terjaga
seperti Pantai Lamaru terpiara
menjadi tempat penyejuk jiwa
bagi keluarga atau siapa saja
baik saudara di tanah Jawa,
Sumatera, Sulawesi, Papua
maupun seluruh penjuru dunia
kami menyambut dengan terbuka
Pantai Lamaru tak cuma berwisata
tapi ada terkandung sejarah lama
situs tinggalan perang dunia kedua
merupakan satu pembuktian nyata
meski bumi Kutai pernah teraniaya
oleh para kaum pecundang serakah
tapi hari ini sudah tak ada lagi duka
Pantai Lamaru jadi saksi sejarah
Indonesia tetaplah Nusantara
harus tetap hidup MERDEKA!
Tangan Brahma Kumbara
mengepal menembus udara
bersemangat api di dada,
sekali lagi berteriak,
MERDEKA!

Lihatlah
Putri Solo Elly Ermawatie
berhati Mantili bunga melati
dalam kasih sayang ibu pertiwi
berkaus merah berdiri di pantai
Lamaru memandang buih
seperti berada di alam mimpi
menikmati keindahan yang asri
seperti tak lagi mau kembali
hatinya terasa tentram damai
dalam semilir angin membelai
betapa bahagia di tanah Kutai
bukan cuma cerita, tapi kini
Elly Ermawatie ada di sini
di atas segala sukacita
seakan tak mau pergi
ingin tetap di sini!

Dari kejauhan
ada secercah senyuman,
TONI KANSIL menyuarakan
sambil melambaikan tangan
atas nama pemelihara tepian
Pantai Lamaru Balikpapan,
dengan penuh kegairahan
memberi pesan keindahan
kepada para teman sekalian
terucap SELAMAT JALAN
perpisahan bukanlah pilihan
tapi telah kalian tinggalkan
kenangan tiada terlupakan
jejak digital sejarah menawan
melengkapi satu penghormatan
kepada sang tokoh kebangsaan
HM. JOS SOETOMO pilihan
penyelamat alam lingkungan
tak sekadar pantai dilestarikan,
hutan mangrove pun disuburkan,
raga kalian boleh meninggalkan
semoga hati tetap ditinggalkan,
dan aku mengucapkan
kepada kalian sekalian:
RAJA ASDI
FENDY PRADANA BRAHMA KUMBARA
ELLY ERMAWATIE MANTILI
dan lain-lain,
Kami menantikan
kabar gembira
KONSER SUARA ALAM NUSANTARA
pembawa pesan amanah
demi seni budaya bangsa
untuk Indonsia dan dunia!
PANTAI LAMARU BALIKPAPAN
semoga tetap bersemi di hati
kalian, SELAMAT TEMAN-TEMAN!

Dari Desa Singasari
Sabtu, 20 Juli 2024
10.00