Surabaya – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian kembali memompa semangat nasionalisme dan patriotisme seluruh elemen bangsa. Ia pun menekankan pentingnya merawat persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan bangsa Indonesia.
“Saya hadir di Surabaya ini ya tidak lain sebetulnya gambar besarnya adalah memperkuat rasa nasionalisme, patriotisme dan wawasan kebangsaan, menjadi satu bangsa dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” ujar Mendagri saat menghadiri Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/8/2022).
Mendagri mengatakan, Indonesia merupakan negara yang unik, karena sangat plural dan beragam. Meski tak diajarkan di bangku sekolah, keberagaman tersebut mampu dijaga dengan baik hingga saat ini.
“Yang tidak kita sadari bahwa kebhinekaan, pluralisme itu bisa kita jaga dalam kurun waktu yang cukup lama, dan sebentar lagi kita akan memperingati kebhinekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia itu yang ke-77 tahun,” kata Mendagri.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, tak banyak negara yang mampu bertahan merawat persatuan di tengah globalisasi dan berbagai tekanan internal maupun dunia global. Misalnya, terpecahnya Uni Soviet, konflik di Afganistan, dan perang antara Ukraina dengan Rusia.
Mendagri menyadari keberagaman atau pluralisme merupakan salah satu potensi konflik yang cukup tinggi. Namun demikian, ia bersyukur di Indonesia keberagaman tersebut tak lantas menjadi persoalan bangsa, justru malah menjadi kekayaan dan kekuatan.
“Oleh karena itu, pluralisme, toleransi, rasa persatuan dan kesatuan di antara kita tidak boleh tergoyahkan, dan ini harus dirawat,” tandasnya.
Sebagai bangsa yang berhasil mempertahankan kemerdekaan hingga 77 tahun, masyarakat Indonesia perlu bersyukur. Sebab, selain dikaruniai kerukunan di tengah keberagaman, bangsa Indonesia juga dianugerahi kekayaan alam yang berlimpah. Oleh karena itu, Mendagri berharap, peringatan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia tak hanya sekadar dimaknai secara seremonial.
“Momentum 17 Agustus jangan berlalu begitu saja, kita harus manfaatkan betul momentum ini untuk memperkuat modal yang terpenting bagi bangsa ini, yaitu rasa persatuan, keberagaman dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.