Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, modal terpenting bagi Indonesia sebagai bangsa yang plural adalah persatuan dan kebersamaan. Mendagri menyampaikan hal itu pada acara Penyerahan Rekor MURI kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Penghargaan Mendagri kepada Kepala Daerah dalam Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (5/9/2022).
“Modal terpenting kita sebagai bangsa yang plural ini bukanlah kekayaan alam, bukanlah jumlah penduduk yang besar, tapi adalah yang nomor satu kebersamaan kita sebagai bangsa dulu. Persatuan dan kesatuan kita, kita boleh berbeda di dalam tapi kita harus bersatu,” katanya.
Mendagri mengatakan, kebersamaan dan persatuan menjadi modal penting untuk menghadapi berbagai permasalahan baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Mendagri melanjutkan, modal “nationhood” atau kebangsaan harus terus dijaga oleh rakyat Indonesia hingga ke anak-cucu. Dengan begitu, harapan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia dapat diwujudkan.
“Modal yang penting sekali adalah kita harus menjaga bangsa Indonesia tetap menjadi satu persatuan. Kita harus solid dalam berbagai gelombang menjadi satu bangsa, terlepas dari semua keberagaman yang ada, keberagaman yang adalah kekayaan bagi kita bukan pemecah bagi kita,” ujarnya.
Di lain sisi, Mendagri menuturkan, Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih adalah salah satu cara pemerintah merawat persatuan dan kebersamaan. Mendagri berharap, Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih dapat menggerakkan pemerintah daerah maupun masyarakat agar lebih peduli akan nilai-nilai kebangsaan. Apalagi gerakan ini mendapat sambutan yang antusias dari kepala daerah di wilayahnya masing-masing.
“Kita harapkan dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini, sekali lagi, api kebersamaan kita yaitu negara yang unik, negara yang plural, tapi tetap dalam satu kesatuan NKRI, unity in diversity (Bhinneka Tunggal Ika), bersatu dalam keberagaman ini, harus tetap kita rawat terus, kita jaga terus,” tegas Mendagri.