Tak banyak yang dibahas Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 29 Juli 2022 bersama para loyalisnya. Salahsatunya pembahasan mengenai resesi global yang tengah melanda puluhan negara saat ini.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum Kornas-Jokowi, Abdul Havid permana menyampaikan saran dan pendapatnya kepada Presiden Joko Widodo bahwa yang terpenting saat ini untuk mengantisipasi dampak resesi global pemerintah hendaknya bersama-sama dengan seluruh lapisan masyarakat agar bergotongroyong dalam mengatisipasi dampak resesi global tersebut.
Salahsatunya kata Havid, agar Corporate Social Responsibility BUMN dimaksimalkan lagi, yang lebih ‘tepat sasaran dan terukur’. Hal ini imbuhnya, bagian dari salah satu solusi untuk antispasi dampak resesi global.
“Salah satu antisipasi dampak resesi global perlu kita maksimalkan lagi CSR BUMN yang lebih ‘tepat sasaran dan terukur’. Saya kira inilah salah satu solusi untuk mengatasi dampak atau ancaman resesi global dengan memperkuat ekonomi kerakyatan. Yaitu dengan memaksimalkan CSR BUMN tersebut untuk dan atau mengembangkan UMKM,” tegas Havid dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/07/22).
Demikian Havid menambahkan agar Menteri BUMN, Erick Thohir memaksimalkan keterlibatan peran relawan. “Menteri BUMN harus memaksimalkan lagi peran dan pelibatan relawan dalam menjalankan program CSR BUMN agar lebih ‘tepat sasaran dan terukur’,” tutur Havid.
Sebab lanjut Havid, apabila CSR sudah ‘tepat sasaran dan terukur’ hal itu dapat mengurangi angka terpaparnya radikalisme di masyarakat bawah. “Karena salah satu penyebab terpaparnya radikalisme karena persoalan ekonomi,” tutupnya.
Untuk diketahui, Relawan Jokowi yang hadir memenuhi undangan Presiden Jokowi di Istana Bogor, yakni, Kornas-Jokowi, Seknas-Jokowi, Projo, Pospera, RPJB dllnya.