Joged Rasa Sirih

Komposisi lagu balada dengan judul Rasa Sirih adalah metafora kesadaran manusia Indonesia atas keberagaman budaya Nusantara. Tradisi makan sirih dengan rasa bermacam-macam ini sudah berlangsung sangat lama dan menjadi tradisi yang melekat dan penting di tengah-tengah masyarakat tradisional dari Aceh sampai Papua. Rasa sirih yang bermacam-macam itu (pahit, getir, lemak, manis) dan diakhiri rasa manis itu adalah simbol kearifan untuk saling menghargai di tengah-tengah perbedaan dan keberagaman. Semua unsur-unsur rasa itu adalah simbol atau metafora pilar-pilar persatuan bangsa yang kokoh, kuat, dan menyehatkan.

 

Musik/Vokal & Lirik: Rizaldi Siagian
I
Rasa sirih di lidah ‘t’rasa bermacam-macam
Bagaikan budaya Nusantara yang beragam
Manisnya terasa nikmat untuk semua
Gembira bahagia hidup berwarna-warna

Pahit getir dalam kehidupan bersama
Menyemai rasa sayang saling jatuh cinta

Aaa … aaa – aaa – aaa
Aaa … aaa – aaa – aaa

Sejak dahulu kita jalankan
Merajut tali persaudaraan
Jejak melaju ke masa depan
Bahagia dalam keberagaman

Langkah kaki menari irama suara gendang
Hilang sedih di hati menyanyi kita berdendang

II

Sejak dulu kala kaum pendatang berbangsa- bangsa
Membawa pesan wawasan nirwana dan dunia
Mengarung samudra saling bertukar kata
Membaur mencipta pesona Nusantara

Sekapur sirih menyunting kata berbahasa
Merajut kasih dan bersanding untuk s’lamanya

Ooh … o – o- o – ooo
Ooh … o – o- o – ooo

Sekarang bumi semakin kecil
Wajah dunia dalam genggaman
Nusantara terasa mungil
Kita semua berkawan-kawan

Rasa sirih menyerap sari aneka rasa
Menjadi benih menuju kemakmuran bangsa

III

Rasa sirih menjadi guru didalam rasa
belajar gigih untuk meraih cita-cita
Membuka rahasia tentang alam semesta
Cahaya pencerah pandangan tentang dunia

Rasa sirih mengukur ulang tindakan kita
Semua bersyukur pewaris kekayaan bangsa

Aaa … aaa – aaa – aaa
Aaa … aaa – aaa – aaa

Makan sirih seulas pinang
Adat beradab sejati diri
Cerita sedih jangan dikenang
Bertekad kuat membangun negeri

Aaa … aaa – aaa – aaa

Irama lagu mengiring tari
Janganlah ragu kita menyanyi

Aaa … aaa – aaa – aaa

Makan sirih tradisi lama sudah dikenal
Ikut bersaksi perubahan jaman millenial

Oh … ow … ow … ow … ow …

Jakarta, 24 September 2020.
Rizaldi Siagian