PEKANBARU, POSKITA.co – Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah hewan liar terbanyak di seluruh dunia. Dan jumlah hewan liar di dalam Appendix 1 PBB, yaitu laporan UNESCO, tampak jelas bahwa jumlah hewan liar yang terancam punah paling banyak di seluruh dunia juga ada di Indonesia.
Kenapa hewan-hewan di negeri kita terancam punah? Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof Dr Jimly Asshiddiqie menjawab sendiri:
“Karena semua hewan itu dimusuhi manusia sehingga kita bukan menjadi rahmat bagi hewan, kita justru menjadi sumber bencana bagi hewan dan lingkungan,” kata Jimly dalam pidatonya di kampus Universitas Riau, saat diluncurkannya rangkaian program pencinta lingkungan yang diinisiasi oleh Generasi Lintas Budaya Foundation kemarin (28/11/2019),
“Kalau ada burung dara di pantai, begitu dengar manusia datang, mereka langsung terbang karena takut. Coba lihat di negara-negara yang peradabannya tinggi. Hewan begitu bersahabat dengan manusia. Manusia menjadi rahmat bagi hewan.”
Jimly katakan, suatu hari ia berjalan-jalan di Melbourne dan melihat ada tupai yang jatuh ke pundak seseorang. Orang itu berjalan dengan tenang dan tupai tersebut turun ke kakinya kemudian berlari ke taman dengan selamat. “Saya bayangkan kalau ini terjadi di Indonesia, pasti tupainya sudah diinjak-injak dan dibunuh. Itu artinya kita ini tidak ramah terhadap hewan. Padahal Alqur’an menyuruh kita menjadi rahmat bagi semesta alam.”
Rangkaian program Generasi Lintas Budaya Foundation dengan tema Green Optimis Bersama Merawat Lingkungan Hidup Bumi Pertiwi ini didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Badan Restorasi Gambut RI, BNPB, Kementerian ESDM RI, Pemko Kota Payakumbuh, ICMI, PB NU, ICRP, Komunitas Karang Pohon, Green Radio, PT PLN (Persero). (COSMAS)